Senin, 23 Juli 2012

Sunan Kalijaga


–––––Sunan Kalijaga
 


Sunan Kalijaga atau Sunan Kalijogo adalah seorang tokoh  yang sangat lekat dengan perkembangan Islam di Pulau jawa hususnya dan di indonesia pada umum nya, karena kemampuannya memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi masyarakat jawa,
Sunan Kalijaga diperkirakan lahir pada tahun 1450  dengan nama R.M .SYAHID . Dia adalah putra Adipati Tuban  yang bernama  Ki Tumenggung Wilwatikta atau Raden Sahur  tumenggung wilwatika , di katakan dalam riwayat bahwa dalam perkawinannya dengan  Dewi Saroh  Binti Maulana Ishak, Sunan Kalijaga memperoleh  3 orang Putra 1= R. umar said ( Sunan Muria)  2= Dewi Rukayah , 3= Dewi Sofiah ,
 Nama lain Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman.
Silsilah
Mengenai asal usul beliau, ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa beliau juga masih keturunan arab . Tapi, banyak pula yang menyatakan ia orang Jawa asli. Van Den Berg menyatakan bahwa Sunan Kalijaga adalah keturunan Arab yang silsilahnya sampai kepada Rosululloh saw. Sementara itu menurut Babad Tuban menyatakan bahwa AriaTeja alias 'Abdul Rahman berhasil mengislamkan Adipati Tuban, Aria Dikara, dan mengawini putrinya. Dari perkawinan ini ia memiliki putra bernama Aria Wilatikta. Menurut catatan Tome Pires, penguasa Tuban pada tahun 1500 M adalah cucu dari peguasa Islam pertama di Tuban. Sunan Kalijaga atau Raden Mas Said adalah putra Aria Wilatikta. Sejarawan lain seperti De Graaf membenarkan bahwa Aria Teja I ('Abdul Rahman) memiliki silsilah dengan Ibnu Abbas, paman Muhammad. Sunan Kalijaga mempunyai tiga anak salah satunya adalah Umar Said atau Sunan Muria

Riwayat
Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir1478), Kesultanan Demak kesultanan Cirebon  dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid agung demak Tiang "tatal" (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid DEMAK adalah kreasi Sunan Kalijaga.
Menurut cerita, Sebelum menjadi wali songo, Raden Said adalah seorang perampok yang selalu mengambil hasil bumi di gudang penyimpanan Hasil Bumi. Dan hasil rampokan itu akan ia bagikan kepada orang-orang yang miskin. Suatu hari, Saat Raden Said berada di hutan, ia melihat seseorang kakek tua yang bertongkat. Orang itu adalah sunan bonang , Karena tongkat itu dilihat seperti tongkat emas, ia merampas tongkat itu. Katanya, hasil rampokan itu akan ia bagikan kepada orang yang miskin. Tetapi, Sang Sunan Bonang tidak membenarkan cara itu. Ia menasihati Raden Said bahwa allah tidak akan menerima amal yang buruk. Lalu, Sunan Bonang menunjukan pohon aren emas dan mengatakan bila Raden Said ingin mendapatkan harta tanpa berusaha, maka ambillah buah aren emas yang ditunjukkan oleh Sunan Bonang. Karena itu, Raden Said ingin menjadi murid Sunan Bonang. Raden Said lalu menyusul Sunan Bonang ke Sungai. Raden Said berkata bahwa ingin menjadi muridnya. Sunan Bonang lalu menyuruh Raden Said untuk bersemedi sambil menjaga tongkatnya yang ditancapkan ke tepi sungai. Raden Said tidak boleh beranjak dari tempat tersebut sebelum Sunan Bonang datang. Raden Said lalu melaksanakan perintah tersebut. , Karena itu,ia menjadi tertidur dalam waktu lama. Karena lamanya ia tertidur, tanpa disadari akar dan rerumputan telah menutupi dirinya. Tiga tahun kemudian, Sunan Bonang datang dan membangunkan Raden Said. Karena ia telah menjaga tongkatnya yang ditanjapkan ke sungai, maka Raden Said diganti namanya menjadi Kalijaga. Kalijaga lalu diberi pakaian baru dan diberi pelajaran agama oleh Sunan Bonang..
Berdasarkan satu versi masyarakat Cirebon, nama Kalijaga berasal dari Desa Kalijaga di Cirebon , Pada saat Sunan Kalijaga berdiam di sana, dia sering berendam di sungai (kali), atau jaga kali.
Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil memengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. Tidak mengherankan, ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Beberapa lagu suluk ciptaannya yang populer adalah Ilir-ilir dan Gundul-gundul Pacul. Dialah menggagas baju takwa, perayaansekatenan , garebeg maulud, serta lakon carangan Layang Kalimasada dan Petruk Dadi Ratu ("Petruk Jadi Raja").
Metode dakwah
Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga; di antaranya adalah adipati pandanaran , kartasura, kebumen , banyumas , serta pajang

diantara para wali sembilan, beliau terkenal wali yang berjiwa besar , seorang pemimppin , pejuang , mubaligh , pujangga dan fi;losuf, daerah operasinya tidak terbatas ,beliau adalah terhitung “ reizende mubaligh “ ( mubaligh keliling )  jika beliau bertabligh senantiasa di ikuti oleh kaum ningrat dan sarjana,

Kaum bangsawan da cendekiawan sangat simpatik kepada beliau , karna cara beliau berdakwah di sesuaikan dengan aliran jaman ,beliau adalah seorang wali yang sangat kritis banyak toleransi dalam pergaulan nya perpandangan jauh kedepan dan berperasaan dalam, semasa hidupnya terhitung seoarang wali yang ternama dan di segani , beliau tterkenal sebagai pujangga yang berinisiatif mengarang cerita 2 wayang yang di sesuaikan dengan ajaran islam,dengan kata lain banyak unsur2 islam yang di masukan ,pertimbangan nya adalah masyarakat di jawa pada waktu itu  masih tebal kepercayaannya terhadap hinduisme da budhisme , atau syiwa buddha , atau masyarakat masih sangat teguh untuk memegang tradisi lama atau adat istiadat, 

Diantaranya masih suka  pertunjukan wayang, gemar kepada gamelan, dan beberapa kesenian lainnya , sebagai mubaligfh mengatur siasat , memutar otak , dan jalan yang di pakai adalah mengawinkan adat lama dengan ajaran 2 islam  ( assimilami kebudayaan) 
Sebagai pujangga beliau telah banyak mengarang berbgai cerita yang mengandung filsafat dan berjiwa agama , seni lukis yang bernafaskan islam ,seni suara yang berjiwa tauhid , juga sangat berjasa dalam perkembangan wayang kulit sampai sekarang
Sunan kali jga adalah pengarang dari kitab 2 cerita wayang yang dranmatis serta berjiwa agama , serta isinya menggambarkan keislaman ,kesusilaan dalam hidup dan tuntunan atau ajaran islam di selipkan dalam cerita kewayangan 

Sunan kalijaga mengetahui bahwa pada waktu itu keadaan masyarakat menghendaki demikian , maka taktik perjuangan beliaupun disesuikan dengan keadaan ruang dan wakytu,   sangat bijaksana dalam berdakwah , pada waktu itu masyarakat dari kerajaan majapahit  masih lekat sekali pada kesenian kebudayaan mereka ,kepada gamelan, keramaian 2 yang bersifat keagamaan syiwa budha , 

Sunan kali jaga adalah keturunan jawa asli yang ahli dalam bidan seni , faham terhadap gamelan serta gending gending ,  seperangkat gamelan dipesan dan di beri nama kyai sekati ,
Nama kalijaga menurut setengah riwayat berasal dari rangkaian kata ( qadli )  pelaksana , penghulu (  zaka artinya membersihkan ) jadi qadlizaka menjadi kalijaga karena lidah kita yang artinya pemimpin menegakkan kebersihan mkesucian dan kebenaran agama islam .

Wafat
Secara pasti lahir dan wafatnya sunan kalijaga tidak diketahui secara pasti  hanya makam nya di Desa  kadilangu sebelah timur laut dari kota demak (Makam nya  hingga sekarang masih ramai diziarahi orang.)

Dari berbagai sumber, termasuk Wikipedia, sholihin salam, sekitar wali sanga
Waallaahu a”lam----------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar