Maulana
Malik Ibrahim –, Maulana Malik Ibrahim
merupakan wali yang tertua dari Sembilan wali
atau wali songo , di kenal juga dengan sebutan = Maghribi ,atau syekh maghribi, meskipun bukan orang jawa. Namun sangat berjasa sekali atas perkembangan islam di tanah jawa, bahkan adanya konsep islam yang radikal dan revolusioner dalam bidang sosial,, ,kaum waisya dan syudra sangat senang menerima konsep yang tidak membedakan antara miskin dan kaya , pejabat dan rakyat,,,tidak ada kasta,,,dst,,namun bagi kaum brahmana dan ksatria pada umumnya tidak suka memeluk islam ,bahkan tidak sedikit yang melarikan diri ke pulau bali dan menetap sampai sekarang ,,hal ini sangat di mengerti karna bagi mereka agak berat untuk duduk sejajar dengan kaum waisya da syudra,
Maulana
Malik Ibrahim, atau Makdum Ibrahim As-Samarkandy
diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14. Babad
Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah
Jawa terhadap As-Samarkandy, berubah menjadi Asmarakandi.
Maulana
Malik Ibrahim atau syekh maghribi, sebagian rakyat malah menyebutnya Kakek
Bantal. Ia bersaudara dengan Maulana Ishak, ulama terkenal di Samudra Pasai,
sekaligus ayah dari Sunan Giri (Raden Paku). Ibrahim dan Ishak adalah anak dari
seorang ulama Persia, bernama Maulana Jumadil Kubro, yang menetap di Samarkand.
Maulana Jumadil Kubro diyakini sebagai
keturunan ke-10 dari Syayidina Husein, cucu Nabi Muhammad saw.
keturunan ke-10 dari Syayidina Husein, cucu Nabi Muhammad saw.
Maulana
Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa, sekarang Kamboja, selama tiga belas
tahun sejak tahun 1379. Ia malah menikahi putri raja, yang memberinya dua
putra. Mereka adalah Raden Rahmat (dikenal dengan Sunan Ampel) dan Sayid Ali
Murtadha alias Raden Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri
itu, tahun 1392 M Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Pulau Jawa meninggalkan
keluarganya.
Beberapa
versi menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang
ditujunya pertama kali yakni desa Sembalo, daerah yang masih berada dalam
wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang, adalah daerah Leran
kecamatan Manyar, 9 kilometer utara kota Gresik.
Maulana
Malik Ibrahim mulai menyebarkan islam di tanah jawa , melalui jawa timur dari
sanalah mul;ai menyingsingkan lengan bajunya berjuang untuk mengembangkan islam
Aktivitas
pertama yang dilakukannya adalah dengan cara mendekati anak negri dengan tutur
bahasa yang santun dan budibahasa yang
ramah serta ketinggian akhlak yang selalu di perlihatkan kepada orang2 yang
masih beragama budha hindhu , bahkan tidak melarang / menentang secara tajam
adat yang berlaku di dalam masarakat ,, melainkan hanya memperlihatkan budi
pekerti ,ke indahan ,dan ketinggian ajaran ajaran islam , berkat keramah annya
dan pergaulan yang sopan santun, banyak anak negeri yang masuk agama islam
Untuk
mempersiapkan kader umat yang terdidik untuk melanjutkan perjuangan guna
menegakan ajaran islam di tanah air kita , maka di bukalah pesantren 2 yang
merupakan perguruan islam tempat mensdidik dan menggembleng pra siswa bagi
calon mubaligh islam untuk masa depan, bertambah banyak yang masuk islam
bertambah berat juga perjuangannya , mereka yang baru masuk islam harus di
berikan didikan dan penerangan secukupnya sehingga iman nya mejadi kuat dan kokoh,
Adanya
demikian , dari hasil didikannya lah ahirnya tersebar mubaligh2 islam ke
penjuru tanah air untuk menyiarka ajaran ajaran
islam,. Selain itu secara khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri
untuk mengobati masyarakat secara gratis. Sebagai tabib, kabarnya, ia pernah
diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari Campa. Besar kemungkinan
permaisuri tersebut masih kerabat istrinya.
.
Selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, tahun 1419
M Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini terdapat di kampung Gapura,
Gresik, Jawa Timur.
Dalam
riwayat lain di katakan , maulana malik Ibrahim adalah keturunan dari Zainal
abidin bin Hasan bin Ali ra, keterangan
ini menurut buku karangan sir Thomas Stamford raffles ( 1781 -1826 )
adalah seorang ahli politik inggris ,serta bekas letnan gubernur inggris di
tanah jawa dari tahun (1811-1816 ) adapun bukunya yang terkenal mengenai tanah
jawa ialah “ history of java “ yangb di
tulisnya pada tahun 1817 M
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Karier awal Raffles (1781-1826) sebagai
juru tulis sebuah perusahaan
Hindia-Timur (1795) memberikan latar belakang ketekunannya sebagai
penulis. Di samping itu, menurut sebuah biografi, Raffles dikenal
sebagai seorang yang tekun, rajin belajar, ulet, dan berkemauan keras.
Tanpa itu semua mustahil mahakarya "The History of Java" akan selesai
dikerjakannya. Raffles mempunyai semua syarat sebagai penghasil
mahakarya (masterpiece).
Raffles berada di Jawa pada 1811-1816, pertama kali sebagai Lieutenant
Governor of Java yang bertanggung jawab kepada Gubernur Jenderal Inggris
di India yaitu Lord Minto (nama aslinya Sir Gilbert Elliot
Murray-Kynynmond). Tahun 1814 Lord Minto meninggal dunia dan Raffles
menjadi Gubernur Jenderal di Jawa sampai 1816. Saat Jawa kembali ke
tangan Belanda, Raffles tengah menggagas dan mengerjakan proyek
arkeologi dan botani di Jawa. Kemudian sampai tahun 1823 Raffles menjadi
Gubernur di Bengkulu. Beberapa wilayah di Sumatra (Belitung, Bangka dan
Bengkulu) memang berdasarkan suatu perjanjian tak diserahkan ke tangan
Belanda.
----------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------
Dari
berbagai sumber, termasuk Wikipedia, sekitar wali sanga=menara kudus
Wallahu
a’lam,,,,,,,,,,,,, hanya allah yang maha tahu secara pasti,,,,,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar