Minggu, 22 Juli 2012

Sunan Gresik


Maulana Malik Ibrahim –, Maulana Malik Ibrahim merupakan wali yang tertua dari Sembilan wali



atau wali songo , di kenal juga  dengan sebutan = Maghribi ,atau syekh maghribi, meskipun bukan orang jawa. Namun sangat berjasa sekali atas perkembangan islam di tanah jawa, bahkan adanya konsep islam yang radikal dan revolusioner dalam bidang sosial,, ,kaum waisya dan syudra sangat senang menerima konsep yang tidak membedakan antara miskin dan kaya , pejabat dan rakyat,,,tidak ada kasta,,,dst,,namun bagi kaum brahmana dan ksatria pada umumnya tidak suka memeluk islam ,bahkan tidak sedikit yang melarikan diri ke pulau bali dan menetap sampai sekarang ,,hal ini sangat di mengerti karna bagi mereka agak berat untuk duduk sejajar dengan kaum waisya da syudra,

Maulana Malik Ibrahim, atau Makdum Ibrahim As-Samarkandy diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah Jawa terhadap As-Samarkandy, berubah menjadi Asmarakandi.
Maulana Malik Ibrahim atau syekh maghribi, sebagian rakyat malah menyebutnya Kakek Bantal. Ia bersaudara dengan Maulana Ishak, ulama terkenal di Samudra Pasai, sekaligus ayah dari Sunan Giri (Raden Paku). Ibrahim dan Ishak adalah anak dari seorang ulama Persia, bernama Maulana Jumadil Kubro, yang menetap di Samarkand. Maulana Jumadil Kubro diyakini sebagai
keturunan ke-10 dari Syayidina Husein, cucu Nabi Muhammad saw.

Maulana Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa, sekarang Kamboja, selama tiga belas tahun sejak tahun 1379. Ia malah menikahi putri raja, yang memberinya dua putra. Mereka adalah Raden Rahmat (dikenal dengan Sunan Ampel) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun 1392 M Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Pulau Jawa meninggalkan keluarganya.
Beberapa versi menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya pertama kali yakni desa Sembalo, daerah yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang, adalah daerah Leran kecamatan Manyar, 9 kilometer utara kota Gresik.

Maulana Malik Ibrahim mulai menyebarkan islam di tanah jawa , melalui jawa timur dari sanalah mul;ai menyingsingkan lengan bajunya berjuang untuk mengembangkan islam
Aktivitas pertama yang dilakukannya adalah dengan cara mendekati anak negri dengan tutur bahasa yang santun dan budibahasa  yang ramah serta ketinggian akhlak yang selalu di perlihatkan kepada orang2 yang masih beragama budha hindhu , bahkan tidak melarang / menentang secara tajam adat yang berlaku di dalam masarakat ,, melainkan hanya memperlihatkan budi pekerti ,ke indahan ,dan ketinggian ajaran ajaran islam , berkat keramah annya dan pergaulan yang sopan santun, banyak anak negeri yang masuk agama islam
Untuk mempersiapkan kader umat yang terdidik untuk melanjutkan perjuangan guna menegakan ajaran islam di tanah air kita , maka di bukalah pesantren 2 yang merupakan perguruan islam tempat mensdidik dan menggembleng pra siswa bagi calon mubaligh islam untuk masa depan, bertambah banyak yang masuk islam bertambah berat juga perjuangannya , mereka yang baru masuk islam harus di berikan didikan dan penerangan secukupnya sehingga  iman nya mejadi kuat dan kokoh,

Adanya demikian , dari hasil didikannya lah ahirnya tersebar mubaligh2 islam ke penjuru tanah air untuk menyiarka ajaran ajaran  islam,. Selain itu secara khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati masyarakat secara gratis. Sebagai tabib, kabarnya, ia pernah diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari Campa. Besar kemungkinan permaisuri tersebut masih kerabat istrinya.
. Selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini terdapat di kampung Gapura, Gresik, Jawa Timur.
Dalam riwayat lain di katakan , maulana malik Ibrahim adalah keturunan dari Zainal abidin bin Hasan bin Ali ra, keterangan  ini menurut buku karangan sir Thomas Stamford raffles ( 1781 -1826 ) adalah seorang ahli politik inggris ,serta bekas letnan gubernur inggris di tanah jawa dari tahun (1811-1816 ) adapun bukunya yang terkenal mengenai tanah jawa ialah  “ history of java “ yangb di tulisnya pada tahun 1817 M 

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Karier awal Raffles (1781-1826) sebagai juru tulis sebuah perusahaan

Hindia-Timur (1795) memberikan latar belakang ketekunannya sebagai
penulis. Di samping itu, menurut sebuah biografi, Raffles dikenal
sebagai seorang yang tekun, rajin belajar, ulet, dan berkemauan keras.
Tanpa itu semua mustahil mahakarya "The History of Java" akan selesai
dikerjakannya. Raffles mempunyai semua syarat sebagai penghasil
mahakarya (masterpiece).



Raffles berada di Jawa pada 1811-1816, pertama kali sebagai Lieutenant
Governor of Java yang bertanggung jawab kepada Gubernur Jenderal Inggris
di India yaitu Lord Minto (nama aslinya Sir Gilbert Elliot
Murray-Kynynmond). Tahun 1814 Lord Minto meninggal dunia dan Raffles
menjadi Gubernur Jenderal di Jawa sampai 1816. Saat Jawa kembali ke
tangan Belanda, Raffles tengah menggagas dan mengerjakan proyek
arkeologi dan botani di Jawa. Kemudian sampai tahun 1823 Raffles menjadi
Gubernur di Bengkulu. Beberapa wilayah di Sumatra (Belitung, Bangka dan
Bengkulu) memang berdasarkan suatu perjanjian tak diserahkan ke tangan
Belanda.
----------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------
Dari berbagai sumber, termasuk Wikipedia, sekitar wali sanga=menara kudus
Wallahu a’lam,,,,,,,,,,,,, hanya allah yang maha tahu secara pasti,,,,,,,
                            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar