Sabtu, 10 Agustus 2013

SUNAN GUNUNG JATI

SUNAN GUNUNG JATI ,,,,SUNAN CIREBON


Sunan Gunung Jati
Faletehan atau fatakhillah
Menurut keterangan beberapa ahli ,berasal dari pasai, sebelah utara aceh , akan tetapi ada juga yang mengatakan,bahwa beliau berasal dan mempunyai darah keturunan dari persia, masa kelahiran nya belum di ketahui secara pasti, hanya saja yang  jelas di lahirkan di pasai,
Ada juga yang menyatakan beliau itu putra Raja mekkah ( arab),yang kawin dengan putri Pajajaran,(Sunda), mengenai namanya pun belum ada kesatuan pendapat diantara para ahli sejarah,Sunan Gunung jati namanya banyak di antarany adalah :

 Muhammad Nurudin  ;;;;Syekh Nurullah;;;;Sayyid Kamil;;;Bulkiyyah;;;Syekh Madzkurullah;;;Syarif Hidayatullah;;;Makhdum Jati;;;

Sunan Gunung Jati namanya sangat panjang , yaitu ;Syekh Nurudin Ibrahim Ibnu Israil, Syarif Hidayatullah, Said Kamil, Maulana Syekh Makdum Hidayatullah dan kemudian setelah mangkat di gelarkan dengan sebuta Sunan Gunung Jati

Menurut    Barros   salah seorang ahli sejarah portugis namanya faletehan
akan tetapi menurut  Fernao Mendes Pinto  seorang pengembara Portugis yang pernah datang ke tanah Jawa, menceritakan pada tahun 1546  Raja Sunda namanya Taragil, mengenai nama Taragil ini  , Prof Dr A Hoesin Djajadiningrat ,berpendapat bahwa ,kemungkinan Taragil  itu salah ucapan dari kata Fakhril,  kemudian dengan nama Sunan   Jati ,menurut dugaan Prof  Hoesin, yang di maksudkan dengan Faletehan,  kemungkinan dari bahasa Arab Fatkhan , dari kata Fathhal  ini mengingat tahun 1919 ada seorang Naib dari Kawedanan Singen Lor  di Semarang  yang  bernama Haji Muhammad Fatkhan,
menurut  Dr. B .J .O. Schrieke   salah seorang  Orientalis barat yang terkenal,  mengatakan bahwa nama  Faletehan berasal dari perkataan bahasa Arab Fatahillah ,
adapun yang me Identifisir nama Faletehan denga Sunan  Gunung  Jati  dengan Taragil adalah  Prof Dr Hoesin Djajadiningrat,

ketika masih kecil belajar agama pada orang  tuanya di Pasai,  ketika menginjak dewasa tanah kelahiran nya di duduki oleh bangs Portugis yang datang dari Malaka, Malaka di rebut oleh Portugis pada tahun 1511, pendudukan Portugis  di Pasai (Aceh ) ini menimbulkan dendam kesumat terhadap pemuda Faletehan, dan perasaan benci terhadap penjajahan mulai berkobar dalam dadanya , ahirnya ia menyingkir ke tanah suci untuk menuntut ilmu dan memperdalam  pengetahuan nya tentang islam, kurang lebih 3 tahun ,faletehan  mengira orang Portugis sudah pergi meninggalkan bumi tanah Pasai,  tapi kenyataan nya tidak , hal mana menambah kepedihan dan kemarahan hatinya, ahirnya Feletehan bertekat untuk meninggalkan tanah airnya kembali, bertolak ke tanah  jawa. Sudah barang tentu kedatangan  Feletehan ini di sambut  baik oleh Kerajaan Demak,  yang pada masa itu dibawah pemerintahan Raden Trenggono , yang memerintah pada tahun 1521-1546M,  pada jaman Trenggono inilah Kerajaan Demak mengalami Jaman keemasan nya, daerah kekuasasan nya mulai meluas,di samping itu juga telah memiliki armada yang kuat, sehingga pada jaman Pati Unus (1518-1521) pernah menyerang Portugis di Malaka meskipun tidak berhasil. 

Pada masa Trenggono pula berkat usaha dan jasa Feletehan beb erapa daerah di Jawa Barat di Islamkan serta berada di bawah kekuasaan Kerajaan Demak pula. Oleh karena itu kedatangan Faletehan ini merupakan sumbangan  yang  besar sekali artinya bagi penyiaran dan penyebaran Islam,  berhubung  dengan itu untuk memikat hati  ,pemuda Faletehan agar supaya merasa senang dan tetap tinggal di Jawa maka di kawinkan nya lah Faletehan oleh R Trenggono dengan adik nya
Dengan demikian , bertambah eratlah hubungan persabatan menjadi kekeluargaan , pada masa itu daerah jawa barat masih dalam kekuasaan orang hindu , banten dan sunda kelapapun masuk dalam kekuasaan nya kerajaan pajajaran . maka dengan se ijin R Trenggono
Dikirimlah suatu expedisi menuju Banten di bawah pimpinan Faletehan untuk menyiarkan agama Islam di sana , lama kelamaan Banten dapat di kuasai oleh Faletehan kemudian di taklukannya Sunda Kelapa , ketika orang2 Portugis datang ke Sunda Kelapa  diusir oleh Faletehan , begitu pula anak buah kapal yang terdampar dekat Sunda Kelapa  di bunuh nya 1526  ,
 kemudian fransesco de sa  di pukul mundur oleh faletehan dengan mendapat kerugian sehingga kembali ke malaka 1527

Setahun kemudian Cirebon jatuh pula ke tangan Faletehan 1528 se hingga Banten, Sunda Kelapa , dan Cirebon di bawan kekuasaan Faletehan, dengsn demikian Sunan Gunung Jati telah merintis  jalan perhubungan di pantai utara dari Jawa Barat yang menyebabkan pesisir utara sejak dari Banten, Sunda Kelapa, Cirebon,Demak Jepara Kudus Tuban dan Gresik beralih ke tangan orang Islan.
Semenjak itu subamam Gunung Jati tidak lali menetap di Demak,melainkan tetap bertempat tinggal di Cirebon sampai wafatnya , meskipun Sunan Gunung Jatu telah berhasil meng Islamkan beberapa daerah di jawa barat, namun demikian kekuasaan tertinggi masih dibawah demak, hanya sesudah Trenggono wafat, barulah Faletehan menyatakan memisahkan diri  dari ikatan Demak,  yaitu ketika di Demak terjadi perselisihan antara Sultan Adiwijaya dengan Arya penangsang, konon  kabarnya. Yang memmberikan Sultan kepada R Trenggono adalah Sunan Gunung Jati.
Pada 1570m Sunan Gunung Jati pulang ke Rahmatullah serta di makamkam di Gunung Jati Cirebon, sehingga beliau di kenal dengan se butan Sunan Gunung Jati,


WALLAHU ‘A’LAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar